Minggu, 15 Maret 2009





-----------------Girls--------------
-----------are like apples------
-------on trees. The best ones-----
-----are at the top of the tree.-----
---The boys dont want to reach---
--for the good ones because they--
-r afraid of falling and getting hurt.-
-Instead, they get the rotten apples-
from the ground that arent as good,
but easy. So the apples up top think
something wrong with them when in
-reality they're amazing. They just-
---have to wait for the right boy to
---- come along, the one who's-
----------- brave enough to-----
---------------climb all---------
---------------the way--------
--------------to the top--------
-------------of the tree.--------





..................._
................../_)
................(8_))}-...
....... ...........\_)......'.
.....................,--......
....,..-,-,_,.......'... .'...'
....)`-.,}'`..(.....`---``;
.../.......`\..|............,
...|........ ..|.|........._.'
....\.......././.........'
....`=(\./.=`.........'
......`- ;`.-'...........'._
.........`)|.....,...........`.'.'.'.....
..........'||. ..-' \
........,_||..\_,/
...,.....\'||..'
..........'||/


Senin, 02 Maret 2009

Hantu Jepang



Sebelum tau jenis-jenis hantu jepang, kamu harus tau dulu tentang obake/bakemono. Obake/Bakeru secara harfiah berarti "sesuatu yang berubah bentuk", "O" sebagai prefix dari kata "Bake" yaitu kata benda dari kata kerja "Bakeru" (merubah). kata ini juga bisa merujuk pada sesuatu yang aneh, atau gaib. inilah beberapa hantu dari jepang.

Yuurei
Berdasarkan ajaran shinto, semua manusia punya roh yang disebut"reikon." ketika seseorang meninggal, reikon meninggalkan jasadnya dan pergi bersama roh leluhur. Tapi, ketika sesorang mati karena terbunuh, tewas dalam perang, bunuh diri, atau jika tidak diadakan upacara pemakaman yang layak, reikon akan menjadi yuurei untuk membalas dendam. kebanyakan yuurei adalah hantu wanita yang hidupnya menderita karena cinta, cemburu, kesedihan, atau penyesalan. yuurei lelaki sangat jarang.
Yuurei biasanya muncul dalam kimono putih (katabira), yang biasa dipakaikan ketika akan dikubur, katabira tak berlengan, biasanya jasad juga diberi kertas atau kain persegi putih (hitaikakushi) pada wajahnya. Yuurei dipercaya muncul pada pukul 2 atau 3 pagi. dalam cerita jepang, hantu yuurei bisa muncul dalam berbagai cerita, misalnya sadako, akaname, amenonna, anyobo, arikura-no-baba, funnayurei, futakuchi-onna, harionago, hiderigami, hone-onna, kage-onna, katawa-guruma, dll (nama2 tsb bisa di lihat di wikipedia bhs inggris).

Oni
Oni, Setan atau iblis, salah satu youkai (hantu wujud monster, demon, atau ghoul) yang paling terkenal. mereka besar dan bertanduk. warna tubuhnya merah, biru atau hitam. mereka biasanya membawa pentungan besi hitam (kanabou). Mereka dikenal sebagai penjaga gerbang neraka Buddha. Mereka juga biasa muncul dalam cerita rakyat jepang (Momotaro, Isshun-Boshi, dll.) Mereka dungu, kejam, dan perusak. dalam budaya jepang pada perayaan Setsubun (tgl 3 feb) biasanya orang jepang melakukan ritual pengusiran iblis, orang-orang menebar kedelai di depan pintu rumahnya sambil berkata "Oni wa soto, Fuku wa uchi!" (iblis keluar, keberuntungan masuklah).


Kappa
Kappa adalah mkhluk supranatural yang hidup didarat dan air. Makhluk ini setinggi anak usia 4-5 tahun. mereka memiliki mulut seperti paruh, dan sirip pada tangan dan kaki mereka. mereka juga punya cangkang dipunggungnya, dan piringan air dikepala mereka. selama air memenuhi piringan dikepalanya, kappa menyimpan kekuatan supranaturalnya. Kappa dikenal suka menyeret manusia ke air dan mengeluarkan hatinya lewat anus.
meskipun kadang kappa melukai manusia, mereka juga memiliki kisah suka menolong manusia. mereka sungguh ingin tahu. mereka juga suka muncul dalam kartun karena banyak yang menyukainya. Kappa menyukai gulat dan mentimun. kappa juga perenang yang handal. ada pepatah jepang mengatakan "Kappa no kawa nagare (seperti kappa yang tenggelam)" yang artinya, siapa'pun, walau dia ahlinya, pasti akan berbuat kesalahan juga.

Rokurokubi
monster wanita dengan leher yang panjang dan fleksibel. mereka akan terlihat seperti manusia biasa pada siang hari, tapi ketika malam, mereka melepas lehernya untuk menakuti atau memata-matai manusia. terkadang, mereka juga mengganti wajah manusia mereka dengan wajah setan.



Yuki-onna
Wanita salju (yuki=salju, onnano=wanita), muncul dalam kimono putih pada malam badai salju. dia menyebabkan orang-orang yang sedang dalam perjalanan tersesat mati karena beku. Baca selengkapnya kisah "Yuki-onna" oleh Koizumi Yakumo.


Hitotsume-Kozou
Goblin bermata satu, cerita mengatakan, ia punya satu mata besar ditengah kepalanya. kepalanya seperti kepala ala pendeta. mereka tak melakukan apa-apa, hanya menakut-nakuti manusia.



Tengu
Tengu adalah goblin gunung, Tengu memiliki wajah merah dan hidung yang luar biasa panjang, dan membawa "hauchiwa (kipas kulit)." setengah manusia setengah burung, tengu memiliki kekuatan supranatural. Tengu disembah oleh "yamabushi (pendeta gunung)," dan mereka biasa memakai kostum"yamabushi" dengan "geta (baju kayu)" panjang. tengu juga dikenal suka menculik anak kecil.


Yuki Onna




YUKI-ONNA






Kisah Yuki-Onna (Wanita Salju) Merupakan salah satu kisah hantu klasik di Jepang, yang sudah sering diangkat dalam bentuk Opera, bahkan pernah dibuat dalam bentuk film klasik. Kisah hantu tidak klasik ditandai dengan adegan berdarah-darah, namun lebih merupakan cerita yang yang diisi tokoh manusia dan hantu yang melibatkan percintaan, kesedihan yang dalam dan tragedi.

Cerita dimulai dari dua orang penebang kayu bernama Mosaku dan Minokichi yang hidup di daerah provinsi Musashi (terletak di antara Tokyo dan Saitama), Mosaku adalah seorang pria yang berada di usia senja, sementara muridnya , Minokichi adalah seorang pemuda tegap berumur 18 tahun. Setiap hari mereka berangkat pagi-pagi sekali ke sebuah hutan yang jaraknya 5 mil dari desa mereka. Di antara desa mereka dan hutan yang dituju ada sebuah sungai besar yang beraliran deras. Begitu derasnya arus sungai tersebut sehingga tidak ada jembatan yang kuat menahan arus (jembatan yang ada selalu rusak akibat terjangan arus deras). Siapapun yang ingin menyebrangi sungai harus melewatinya dengan bantuan kapal penyebrang kecil.

Suatu hari Mosaku dan Minokichi sedang dalam perjalan pulang. Ketika itu cuaca begitu dingin dan mulai turun badai salju. Saat sampai di di tepi sungai, mereka menemukan bahwa si pengayuh perahu yang menyebrangkan mereka telah pulang ke rumah dan meninggalkan perahunya karena cuaca buruk. Sadar bahwa mereka tidak mungkin menyebrangi sungai, mereka memutuskan bermalam di pondok sementara si pengayuh perahu. Pondok itu benar-benar sederhana, hanya terdiri dari sebuah ruangan tanpa jendela yang berisi dua buah Tatami, tanpa perabotan apapun.

Mosaku dan Minokichi yang sudah lelah segera menutup pintu agar salju tidak masuk ke dalam pondok,lalu kemudian beristirahat. Mereka merasa cukup hangat dan nyaman sehingga Mosaku yang lanjut usia tak lama berbaring langsung tertidur pulas, sementara Minokichi yang masih muda termenung mendeangar suara angin yang menderu yang disertai arus sungai yang bertambah deras. Badai tidak mereda dan udara malah bertambah dingin, namun setelah bersusah payah skhirnya Minokichi tertidur juga.Entah telah berapa lama Minokichi tertidur, tiba-tiba ia terbangun karena merasakan butir-butir salju yang lembut di wajahnya. Ternyata pintu pondok yang mereka diami telah terbuka dengan paksa.

Minokichi melihat seorang wanita dalam pondok, wanita yang putih seperti salju dan memancarkan cahaya seperti salju (Yuki-Akari) sedang membungkuk diatas Mosaku. Ia tengah meniupkan nafasnya yang dingin menyerupai asap putih kepada Mosaku. Minokichi benar-benar terkejut dan ketakutan, ia ingin menjerit namun tak ada sebuah suara pun yang keluar dari mulutnya. saat itulah sang wanita misterius itu beradu pandang dengannya, ia mendekatkan wajahnya pada Minokichi. Dalam ketakutan yang amat sangat, Minokichi merasakan bahwa wanita yang berada di hadapannya adalah seorang wanita yang amat cantik, walaupun sorot matanya membuat tubuhnya gemetar dalam ketakutan.

Wanita itu terus menatap Minokichi dan tiba-tiba tersenyum dan berkata, “aku ingin memperlakukanmu sama seperti orang lain, tapi aku kasihan padamu. Kau, masih muda, begitu tampan, Minokichi. Aku tidak akan menyakitimu tapi jika kau memberitahu siapapun termasuk ibumu tentang apa yang terjadi malam ini… maka aku akan membunuhmu! Ingat apa yang telah kukatakan ini.” Seusai wanita salju itu berkata, ia meninggalkan Minokichi sendirian. Mengira bahwa itu hanyalah mimpi, Minokichi segera bangun dan melihat keluar namun ia tidak melihat siapapun atau apapun. Sambil menutup pintu ia bertanya-tanya apakah bukan angin yang membuka pintu pondok tadi. Ia memanggil Mosaku namun tidak ada jawaban. Minokichi mengulurkan tangan untuk menyentuh Mosaku dan tanpa sengaja ia menyentuh wajah Mosaku, dan ternyata wajahnya telah membeku. Mosaku telah meninggal.

Ketika fajar tiba, badai pun berakhir dan si pengayuh perahu menemukan Minokichi yang tergeletak pingsan di samping Mosaku yang telah meninggal. Ia membawa keduanya menyebrang, lalu menguburkan jenazah Mosaku. Sementara Minokichi dibawa pulang kerumahnya. Setelah sembuh, Minokichi tidak dapat langsung melupakan kejadian yang telah ia alami. Ia dihantui oleh kematian Mosaku, namun ia bersikeras untuk menceritakan kejadian itu pada siapapun, karena ia tidak ingin kehilangan nyawanya. Lama berselang, Minokichi baru berani kembali pada pekerjaan sehari-harinya, menebang kayu, membelahnya menjadi potongan-potongan kecil, lalu menjual kayu tersebut ke pasar dengan bantuan ibunya.

Pada musim dingin tahun berikutnya, Minokichi sedang berada dalam perjalanan pulang melalui jalan setapak di hutan, saat ia berpapasan dengan seorang gadis yang amat cantik, berkulit putih indah, yang hendak melalui jalan yang sama. Minokichi pun menyapa gadis itu dan tanpa disangka gadis itu menjawab dengan suara yang menurut Minokichi adalah suara yang paling merdu didengarnya. Mereka pun mulai berjalan bersama dan bercakap-cakap. Si gadis menceritakan bahwa ia bernama O-Yuki, ia telah kehilangan kedua orangtua, dan untuk menyambung hidupnya ia akan pergi ke Yedo (Edo atau Tokyo) untuk mencari kerabatnya agar dapat membantu mencarikannya pekerjaan sebagai pelayan.

Entah apa yang dirasakan Minokichi, namun rasanya gadis itu nampaknya makin cantik dimatanya. Minokichi pun mulai merasa suka pada gadis itu, sehingga ia memberanikan diri untuk bertanya apakah gadis itu sudah memiliki pasangan. Gadis itu tertawa sambil mengatakan bahwa ia belum memiliki pasangan atau kekasih. Ia pun balik bertanya apakah Minokichi telah memiliki pasangan, dan Minokichi menjawab bahwa ia pun belum memilikinya. Setelah pernyataan ini maka kedua muda-mudi ini tidak berbicara lagi sampai mereka tiba di desa tempat tinggal Minokichi. Namun dalam hati masing-masing telah tumbuh rasa saling menyukai. Maka Minokichi mengundang O-Yuki untuk singgah dan beristirahat di rumahnya. O-Yuki ternyata bukan hanya gadis cantik, namun juga berkelakuan baik. Ibu Minokichi pun tak butuh waktu lama untuk menyukainya. Sampai ia membujuk agar O-Yuki mau menunda perjalanannya ke Yedo. Pada akhirnya O-Yuki tidak pernah melanjutkan perjalanannya ke Yedo, melainkan menetap di desa itu dan tinggal bersama Minokichi dan ibunya, sebagai istri dan menantu.

Lima tahun kemudian ibu Minokichi meninggal, O-Yuki tetap bersama-sama Minokichi, bahkan ia telah melahirkan 10 orang anak lelaki dan perempuan bagi Minokichi. Semuanya tampan dan cantik, serta memiliki kulit putih seindah ibunya. Banyak penduduk desa yang mengagumi O-Yuki. Kebanyakan petani tampak tua setelah melahirkan anak, namun O-Yuki yang telah menjadi ibu 10 anak tetap terlihat cantik. Secantik saat pertama kedatangannya di desa, mereka.

Suatu malam setelah anak-anak tidur, O-Yuki menjahit dibantu dengan sebuah cahaya dari lampu kertas. Minokichi yang sedang menatapnya, tiba-tiba berkata, “Melihat kau menjahit dengan pantulan cahaya di wajahmu, aku teringat suatu hal aneh yang terjadi saat aku masih berusia 18 tahun. Kala itu aku melihat seorang wanita yang secantik dan seputih dirimu… dan ia memang mirip denganmu… “

Tanpa menghentikan pekerjaannya, O-Yuki bertanya, ”ceritakanlah padaku, dimana kau bertemu dengannya?” lalu Minokichi mulai bercerita tentang Mosaku dan pengalamannya di pondok pengayuh perahu. “Entah itu sebuah mimpi atau bukan,tapi saat-saat itulah aku pernah melihat orang secantik engkau. Tentu saja ia pasti bukan manusia dan aku sangat takut padanya. Hingga sekarang pun aku tidak yakin apakah yang aku lihat itu mimpi atau memang benar-benar seorang wanita salju.”

O-Yuki langsung melemparkan jahitannya. Ia mendekati suaminya dan berseru, “itu adalah aku! Bukankah aku telah mengatakan bahwa aku akan membunuhmujika cerita itu pernah keluar dari mulutmu. Sekarang, demi anak-anak kita…” O-Yuki tetap berteriak namun suaranya menjadi penuh kesedihan, “jagalah aak-anak kita, karena jika kamu tidak melakukannya, maka aku akan melakukan hal yang pernah aku katakana padamu…”

Minokichi tidak sempat berkata apa-apa. O-Yuki mulai tidak terlihat dan kemudian menguap menjadi butir-butir salju yang halus,yang menghilang melalui cerobong asap. sejak saat itu, ia tidak pernah terlihat lagi.




Disebuah malan seorang laki-laki bernama mokici akan pulang kerumahnya dipegunungan bersalju, ditengah jalan ia bertemu dengan seorang wanita berpakaian silver, mokici menawarkan bantuan pada wanita itu, wanita itu berkata bahwa kedua kakinya sedang terkilir dan ia meminta mokici untuk mengantarkannya pulang, mokici bertanya dimana rumah gadis itu, “dimanapun, di hutan yang gelap”, mokichi berteriak “BAIKLAH AKU AKAN MENGANTARMU”, mokici membawa gadis itu dengan memasukan kekeranjang di belakangnya dan berjalan menuju hutan, tapi saat badai salju mulai turun dan tak ada tanda-tanda rumah mokici bertanya pada gadis itu “yang mana jalan yang benar?”, tapi gadis itu hanya diam tak menjawab dia menunggu pria itu kelelahan, ya wanita itu adalah yukionna (wanita salju), ia mengajak pria itu masuk kedalam hutan yang gelap untuk dihisap rohnya, langkah mokici mulai melambat “Ladi” ucapnya, wanita itu seperti telah menunggu hal ini sambil tersenyum lebar ia menjawab “ya, ada apa tuan?”, tapi jawaban mokici tak seperti yang wanita itu harapkan mokici bertanya “apa kau kedinginan?”, wanita salju itu tak mampu berbicara, mokici terus melanjutkan ucapannya, “didalam keranjang itu tidak nyaman, apa kau lapar?, sebentar lagi saja aku pasti akan menemukan rumahmu” yukionna hanya menjawab dengan sebuah “Ya”, lalu suaranya mulai melemah sedikit sedikit, mokici menghentikan langkahnya ia merasa ada yang aneh dan melihat kedalam keranjang, tapi yang ia temukan bukan gadis itu melainkan sebuah baju silver dan gumpalan salju.


Tengu




TENGU (hantu gunung di Jepang)




Tengu adalah bagian dari mitologi Jepang. Dalam bahasa Jepang, kata "tengu" berarti anjing surga.
Ada dua jenis tengu yang dikenal dalam mitologi Jepang. Yang pertama, adalah tengu tradisional atau "crow tengu" yang memiliki paruh seperti burung, cakar dan sayap burung, namun mempunyai tubuh manusia.
Yang kedua adalah yamabushi atau tengu yang dikenal dengan sebutan "pendeta gunung". Mereka berwujud manusia, namun memiliki hidung yang sangat panjang. Di Jepang, banyak dijual topeng kayu yang menampilkan wujud tengu.
Dalam bahasa Inggris, tengu diterjemahkan menjadi "goblin" atau sejenis hantu.

Jadi, apa huubngan antara "anjing surga" dengan pendeta gunung berhidung panjang? atau sosok manusia burung?
Masyarakat Cina mengenal legenda tentang hantu gunung yang bernama tien-kou, karakter yang dikenal dengan nama celestial dogs atau heavenly dogs (anjing2 surga).

Cara melafalkan kata tien-kou agak mirip dengan pronounce tengu dlm bahasa Jepang. Namun definisi dari tengu versi Cina & Jepang berbeda. Tengu dalam masyarakat Cina merujuk ke legenda komet atau meteor. Menurut legenda, meteor adalah raga mahluk surgawi yang jatuh ke bumi. Ekor komet mengingatkan masyarakat Cina pada ekor musang atau anjing.Tengu dalam definisi Cina lebih merujuk pada mahluk astral.

Legenda tengu Jepang muncul di abad ke 6 dan 7. Tengu dalam term Jepang merujuk pada mahluk burung dan pendeta berhidung panjang. Tengu berwujud manusia burung sering menculik anak-anak kecil, membuat orang tersesat dan menyebabkan kebakaran hutan. Mereka juga bisa berubah wujud menjadi lelaki, wanita dan anak-anak.

Tengu hidup di pegunungan dan sering tampil dengan wujud pendeta Yamabushi nyentrik (pendeta gunung) yang tinggal di sana. Saat ini, masyarakat modern lebih familiar dengan tengu yang berwujud pendeta gunung (pendeta yamabushi). Tengu yamabushi juga jahat, bahkan dalam beberapa kisah, mereka bisa lebih jahat daripada tengu burung. Namun, juga ada pengakuan orang-orang yang mendapat bantuan dari tengu saat tersesat di pegunungan.

Menurut legend, Tengu lahir dari telur raksasa. Tengu burung tinggal di pohon-pohon besar. Dalam wujud manusia, tengu tampil sebagai pendeta atau samurai berwajah arogan, dengan dagu dan hidung panjang. Jika berbuat baik, maka tengu dapat terlahir kembali dan menjadi manusia.

Tengu berjalan dengan kaki dan tidak melayang seperti lazimnya hantu. Tengu yamabushi biasanya memiliki kaki yang sangat keriput yang menandakan tuanya usia mereka. Sayap tengu burung terkadang berkilap dan berwarna indah. Menandakan kalau mereka adalah mahluk surgawi.

Tengu berbicara tanpa menggerakkan mulut (dengan telepati). Mereka dapat merasuki orang, bicara langsung dalam benak kita atau masuk di alam mimpi kita . Dalam komunitas tengu, ada hirarki. Dikatakan, tengu berwujud manusia berhidung panjang lebih kuat daripada tengu berwujud manusia burung.Raja Tengu bernama Sojobo, yang berwujud pendeta yamabushi berambut putih. Sojobo sering terlihat di gunung Kurama, sebelah Utara Kyoto.